Tahun 2007 silam, suasana amarah, hiruk pikuk dan gelombang massa tanpa terasa telah melewati waktu. Yah...sudah empat tahun lamanya, proses itu menghantarkan pasangan Syahrul Yasien Limpo - Agus Arifin Nu'mang menumbangkan sang incumbent Amin Syam yang juga atasannya saat itu. Syahrul Yasin Limpo, sejak tahun 2007 silam tercatat sebagai sang penakluk yang membawanya ke singgasana gubernuran Sulawesi-Selatan. Proses untuk mencapai singgasana tersebut tidak berjalan mulus. Bukan hanya karena sang penakluk menantang atasannya, tetapi ia juga melawan teman,sahabat yang saat itu bersebrangan dengan dirinya. Karena rivalitas yang panas itulah, suhu politik di Sulsel medio November hingga Desember 2007 mengalami konstalasi yang cukup tinggi. Benar-benar mempertontonkan sebuah mimbar demokrasi yang cukup sengit. Menang,kalah,menang silih berganti hingga akhirnya Mahkamah agung menolak gugatan
Sebagai jurnalis televisi, perhelatan massa adalah salah satu gambar yang sangat menarik pada saat itu. Nyaris tak ada waktu untuk istirahat. Gelombang massa dari wilayah selatan dan utara menyemut masuk ke Makassar. Menguasai perkantoran dan gedung vital, mereka mengecam keputusan Mahkamah Agung yang memerintahkan KPU menggelar pilkada ulang di empat kabupaten. KPU tidak menerima keputusan ini, lalu MA mengizinkan KPU melakukan PK atau Peninjauan Kembali. .Pakar hukum tata negara Universitas Gadjah Mada
Denny Indrayana "Suara Merdeka, Jumat (21/12) ikut komen bahwa ''Putusan
tersebut kental nuansa intervensi politik,''
19 Maret 2008 mengakhiri segala proses demokrasi Pilgub 2007, ketika Putusan PK Mahkamah Agung mengabulkan permohonan PK dari KPU Sulsel dan membatalkan putusan MA
tertanggal 19 Desember 2007. SYL pun menoreh cerita keberhasilan dalam hidupnya, menaklukan sang incumbent, yang saat itu betapa kuatnya untuk kembali menduduki singgasananya.
Tanpa terasa usia pilgub 2007 akan memasuki tahan akhir dan kembali akan membuat satu kisah periode demokrasi 2012. Dan sang penakluk, Syahrul Yasien Limpo akan menghadapi lawan yang cukup tangguh. Tak tanggung-tanggung, penantangnya berasal dari kepala daerah yang secara politis dan administrasi berada di bawah kendalinya sebagai gubernur. Dia adalah, Ilham Arief Sirajuddin-walikota Makassar dan Andi Rudianto Asapa, bupati Sinjai. Ilham Arief tahun 2007 menjadi motor penggerak Amin Syam untuk mempertahankan singgasananya berpaket dengan Asiz Kahar Muzakkar yang pada tahun 2007 bersama-sama Syahrul Yasien Limpo menantang incumbent gubernur. Asiz Kahar, adalah calon gubernur Sulsel tahun 2007 dan kini menjadi calon wakil gubernur.
Ada yang bercerita, ada yang menganalisis, ada pula yang beranggapan bahwa pilgub tahun ini lebih seru dan panas dibanding tahun 2007 silam. Pengerahan massa dari kubu SYL dan IAS atau Ilham Arief Sirajuddin kerapkali terlihat. Silih berganti mereka mempertontonkan keunggulan di lapangan,program, kegiatan dan janji-janji untuk menaklukan hati pemilih. Berbeda dengan apa yang dilakukan oleh Rudianto Asapa. Calon dari partai Gerindra ini memilih silent dan kampanye dari kampung ke kampung, home to home. Yang pasti, cerita pilgub tahun ini akan berbeda dengan cerita tahun 2007 silam. Kita tunggu...