Entah sampai kapan kota Makassar benar benar bersih dari pemandangan bagi mereka yang numpang tenar dengan cara memasang foto dirinya dari berbagai gaya. Umumnya mereka memperlihatkan senyum sumringah seolah-olah murah senyum dan bersahabat sebagai lambang kemasyarakatan. Bahkan terkadang juga terlihat ada pose yang memaksakan dirinya tersenyum padahal begitu sulitnya dia senyum saat bertatap muka.
Bukan hanya bando yang menjadi sasaran pemasangan foto para calon pemimpin kota Makassar tersebut. Pohon-pohon penghiasa jalan pun menjadi sasaran mereka. Tiang telepon, listrik, pembatas jalan juga tak ketinggalan menjadi sasaran mereka menempel foto nya.
Padahal, mereka ini adalah calon pemimpin kota Makassar, yang akan menahkodai Makassar lima tahun ke depan. Saya kurang memahami, apa yang terkandung dalam benak mereka tentang keindahan, estetika dan kepatutan suatu kota yang modern, indah, nyaman dan elok dipandang mata. Elokah mereka melihat sebuah kota yang dipenuhi foto-foto wajah manusia dari berbagai senyum,gaya dan kalimat?.
Pemandangan seperti ini bakalan terus terlihat hingga dua tahun ke depan. Bahkan pada tahun 2014 hingga 2015, wajah-wajah asing bakalan terlihat memenuhi kota,memenuhi berbagai sudut jalan di kota ini. Mereka itu, akan memperebutkan kekuasaan untuk duduk sebagai anggota dewan.
Saya pun muak dan mual melihat wajah-wajah itu. Tak pernah sepi sejak dua tahun terakhir ini.