Kamis, 06 Desember 2012

Doktor Kopi "Dottoro'" Warkop

Tak ada yang menyangka jika Dg. Naba, pengasuh warkop Dottoro' Makassar akan menjadi tenar seiring berkembangnya warkop yang ia kelolah bersama para sanak dan keluarganya. "Dulu, warkopku kukasi nama Warkop 75", cerita Dg. Naba, yang kental dengan logat Makassar nya. Bahkan beberapa kerabat dan tetangganya menamai warkop dg naba. 

Namun seiring berkembangnya dunia warkop di Makassar, maka pada tahun 2003 Dg Naba mencoba peruntukan dengan nama baru. "Dottoro' yang kasi nama, pak Uceng.  artinya doktornya kopi", kisah Dg Naba terkekeh.

Kisah Dg. Naba meracik kopi berawal ketika dia masih berusia remaja. Usia 12 tahun, dg. Naba bekerja sebagai pencuci gelas di warkop asuhan pamannya. Namun karena sang paman tidak memiliki keturunan, maka ilmu meracik kopi turun ke Dg. Naba. Singkat cerita, pada tahun 1971 silam, Dg. Naba merintis usaha warkopnya. Hingga akhirnya, Warkop Dottoro', memiliki jaringan yang tersebar di berbagai sudut kota Makassar. Umumnya, warkop Dottoro' diasuh oleh anak atau keluarga Dg. Naba. 

Selain berhasil mengembangkan usaha warkopnya, Dg. Naba juga bisa disebut sebagai pemandu bakat peracik kopi. Sejumlah eks anak buahnya kini membuat usaha sendiri dan mendirikan warkop. Seperti Warkop Dg. Sija, eks anak buah Dg. Naba di warkop Dottoro jalan Tinumbu Makassar.

Bakat meracik kopi, juga turun temurun ke anak, sanak dan keluarga Dg. Naba. Dari bekal pengalamannya bekerja di Warkop Dottoro', ada yang merintis menggunakan nama lain, sebagian pula tetap menggunakan Warkop Dottoro asuhan Dg. Naba.

Dg. Naba sudah pernah meracikan kopi ke sejumlah pejabat dan orang penting di Sulawesi-Selatan. Mulai dari Gubernur Sulawesi-Selatan Syahrul Yasien Limpo, Wakil Gubernur, Walikota Makassar serta sejumlah pejabat lainnya. Bahkan Warkop Dottoro', kerapkali menjadi "sasaran" empuk bagi para calon anggota dewan, calon walikota untuk menggelar sosialisasi. Tapi yang pasti, warkop Dottoro', tak pernah sepi dari pengunjung dari berbagai kalangan. Bukan hanya karena cita rasa kopi nya, namun menu lain seperti makanan tradisional menjadi salah satu pengantar sebelum menengguk kopi dottoro'.