Ini adalah sepatu boot saya yang ke tiga sejak mengenal sepatu yang pertamakali digunakan oleh Jengis Kahn dan Napoleon Boneparte ini.
Tahun 1995 silam, pertamakali saya menggunakan boots jenis treking.
Boots Work, bercorak cokelat ini saya beli ketika menempuh pendidikan Broadcast dan Managemen media selama tiga bulan di Western Kentucky Universitiy tahun 2001 silam. Masa akhir training di kampus yang terletak di kota Bowling Green itu, saya dan teman-teman dari Indonesia mengunjungi sebuah mall, aku lupa namanya. Dari situlah kemudian, kisah sepatu boots merk work ini kumiliki lalu akhirnya melanglang buana ke Indonesia. Harganya saat itu sekitar 480 Dollar USA.
Selama menempel di kaki, si cokelat ini sudah menemaniku ke berbagai liputan. Anehnya, sepatu ini selalu saja turun ketika bentrok dan bencana alam. Seperti rusuh antar agama di Ambon dan Poso dan perang GAM di Aceh.Kalau di Makassar, sepatu ini tak terghitung lagi seberapa banyak si cokelat menemaniku. Sementara liputan bencana alam, si cokelat pernah menemaniku saat liputan di Tsunami Aceh, Gempa Bumi Nabire Papua. Itulah sebabnya, sepatu ini kunamai sepatu pemburu bentrok.
Si cokelat ini, pertamakali kugunakan ketika wisuda sarjana S1 Faklutas Sastra Universitas Hasanuddin. Itulah kenangan awal memakainya dan selanjutnya, terjun ke lapaangan ketika bentrok dan bencana. Sejak memakainya, baru pertamakali reparasi ketika mengganti alasnya yang sudah mulai kalah, dua tahun silam. Sementara kulit, tali dan bahan lainnya masih utuh.Tetapi sejak awal tahun kemarin, si cokelat ini hanya digunakan saat liputan bentrok,perang atau rusuh. Sementara liputan bencana, sudah tersedia. Nantikan ulasan selanjutnya, karena boots yang satu itu belum teruji.